Sabtu, 25 Juni 2011

ANAK SULIT MAKAN (pengalaman pribadi)


Anak pertama saya lahir tanggal 22 Juli 2007 dengan bantuan Vacum, saat itu saya sangat senang dengan kelahiran anak pertama saya, istri masuk rumah sakit dr. Kariadi kamis subuh dan mulai pembukaan jam 5 sore, berarti sudah 12 jam istri saya di rumah sakit, pada pukul 20.00 anak saya sudah mulai terlihat, tapi istri sudah tidak kuat dan lemas, saya juga tidak bisa berbuat apa-apa, istri yang mengalami  dan tau harus berbuat apa, solusinya saat itu anak saya harus di Vacum, setelah dokter menyuruh saya untuk tanda tangan berita acara anak harus di bantu dengan Vacum, saya langsung lemas dan hati dag-dig-dug, setelah tanda tangan, proses melahirkan di lanjutkan sampai di tarik kepala anak saya dengan Vacum, dan begitu terkejutnya hasil Vacum dan kepala anak saya sama-sama besar.
Saya begitu lemas dan berdoa semoga tidak terjadi apa-apa dengan anak saya kelak, saat itu juga anak saya langsung di bersihkan seluruh badannya dan di bawa ke ruang perawatan bayi, setelah menunggu hampir 1 jam saya di perlihatkan oleh suster anak saya begitu terkejut, ternyata anak saya kepala nya sudah normal, langsung saat itu saya Adzan di samping telinga anak saya, dan saya beri nama MUHAMMAD AZFA LUTFAN MAULADIN di panggil Abang.
Di usia 0-1 tahun belum tampak kebiasaan sulit makan, tapi di usia 1 tahun ke atas anak saya sulit makan, harus di siasati dengan minum susu banyak, anak saya di titipkan ke rewang, tetangga rumah yang sekarang sudah seperti saudara, kami berdua bingung harus berbuat apa, karna anak saya blas tidak mau makan, mau beranjak 2 tahun anak saya di pasrahkan kepada yang rewang terserah mau di apakan anak saya yang penting bisa makan, semua metode telah di coba, dengan memberikan pilihan menu, dengan motivasi reward dan lain-lain.
Anak saya maunya minta jajan, terkadang kami harus mengalah di beri jajan dengan syarat harus makan dahulu atau setelah di belikan jajan harus makan. saya sangat sedih jika melihat anak saya makan, harus dengan cara memaksa, badannya di ikat dengan kain di kaki rewang dan makan kepalanya di pegang, hampir satu tahun lebih anak saya makan nya harus seperti itu.
Saya dengan istri sama-sama kerja, saya tidak melihat anak saya makan paksanya seperti apa? pernah suatu ketika saya nekat memberanikan mengintip anak saya makan, saat itu hati saya sangat sedih dan ingin sekali menghentikannya, tapi jika tidak makan anak saya kasihan. sekarang anak saya alhamdulillah sudah mau makan, mungkin dengan kesibukan aktifitas yang penuh membuat dia lapar dan mau makan, makanan kesukaan nya adalah nasi goreng buatan saya, jika sore saya pulang, anak saya tanya abang sudh makan atau belum, jika belum saya tanya mau makan apa? jika anak saya minta indomie baru saya tawarkan nasi goreng, saya dan istri sangat kuatir dengan pola makan dengan di paksa, kuatir jika dia trauma atau mengalami ketakutan yang amat sangat jika berhadapan dengan makan. dengan pola makan di paksa tersebut pasti ada sedikit yang membuat dia trauma atau di takuti. hanya sayuran jenis bayam dan sop yang anak saya tidak suka, anak saya sangat suka dengan nasi goreng, dan nugget. 
Alhamdulillah saat ini anak saya akan bilang mau makan jika sudah terasa lapar, yang terpenting adalah anak kita harus banyak bergerak dan buat aktivitas yang banyak dan istirahat yang cukup. Insya Allah dengan banyak aktivitas bisa membuat anak kita terasa lapernya dan bisa makan banyak. 
Pada kesempatan ini juga saya ingin mencurahkan hati saya untuk anak ku Abang Azfa,
ABANG AZFA IBU DAN AYAH TIDAK INGIN ABANG KURUS, IBU DAN AYAH TIDAK INGIN ABANG SAKIT, WAKTU ABANG USIA 1 TAHUN LEBIH, ABANG SUDAH DI PAKSA MAKANNYA WALAU ABANG TIDAK SUKA, AYAH DAN IBU TAU ABANG SANGAT TERSIKSA, AYAH DAN IBU INGIN YANG TERBAIK UNTUK ABANG. ABANG MAAF KAN AYAH DAN IBU YA NAK, TAPI SEKARANG ABANG SUDAH PINTAR MAKAN NYA SUDAH TIDAK DI PAKSA LAGI. AYAH DAN IBU AKAN TERUS BERDOA DAN TIDAK AKAN ADA YANG BISA MENGHALANGI SAYANG AYAH DAN IBU KE ABANG. 


1 komentar:

Saya yakin setiap orang tua punya cara tersendiri demi buah hatinya, salah dan benar yang di lakukannya semua orang tua punya alasan sendiri-sendiri. jadi tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar.

Posting Komentar